Jumat, 07 Mei 2010

“Sang Pemimpi”

Resensi Novel “Sang Pemimpi”

Ini adalah buku kedua dari tetraloginya Andrea Hirata. Ending yang sangat mengesankan, hmm.. aku suka. Alurnya bagus, menarik. Tema cerita yang sederhana tapi terbungkus kalimat-kalimat yang wow penuh makna. Tapi sayangnya ini kurang ada sinergi dengan buku pertama, yang namanya tetralogi kan ada 4 buku, harusnya seh ada kesinambungan yang bagus. Memang, Laskar Pelangi masih sedikit disebut-sebut, tapi belum mewakili kesinambungan yang bagus. Berhubung sudah terbuai sosok Arai, Ikal dan Jimbron. So finally ga masalah lah. PAsti novelnya sangat berkesan dan begitu menggugah.

“3 Seorang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Maen. Di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal, salah satu dari anggota Laskar Pelangi, Arai, saudara sepupu Arai yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di ruamh Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah danIbu Ikal. Dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.

Arai dan Ikal begitu pintar dalam sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arrai selalu menjadi 5 dan 3 besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arrai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan study ke Sarbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Beia, guru seninya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras, menjadi kuli ngambat mulai pukul 2 pagi sampai jam 7 dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Ya, meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.

Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke kAlimantanTahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.

Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai Tukang Sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka. Kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-thaun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Bilogi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.

Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Dan ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Sangat ingin membuka kabar tu bersama orang yang sanag dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Akhirnya Ikal ketrima di Perguruan tinggi, Sarbone Pernacis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, Subhannallah, inilah jawaban dari mimpi2 mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Disinilah perjuanagan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya.

Waw, seru banget deh bacanya.sampe terharu dan pengen netesi air mata.

Selasa, 04 Mei 2010

BAB IV

BAB IV

Politik dan Strategi Nasional

Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani POLITEIA, yang akar katanya adalah berarti POLIS, kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri yaitu Negara dan TEIA,Berarti urusan.Dalam bahasa Indonesia,politik dalam arti POLITICS mempunyai makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas,prinsip,keadaan,jalan,cara dan alat yang digunakan untuk memencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.POLITICS dan POLISY memiliki hubungan yang erat dan timbale balik.POLOTICS membarikan asas,jalan,arah dan medanya sedangkan POLICY memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas,jalan dan arah tersebut sebaik-baiknya.POLOTICS : Suatu rangkaian asas,keadaan,cara dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.POLICY : yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan,adalah pengguna pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksanya suatu usaha cita-cita atau tujuan yang dikehendaki.

Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan,pembagian, maupun lokasi sumber-sumber yang ada memerlukan kekuasaan dan wewenang (authority)

Kekuasaan dan wewenang ini memainkan peran yang sangat penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Dengan demikian politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan Negara,kekuasaan,pengambilan keputusan,kebijakan,dan distribusi atau alokasi sumber daya

  1. Negara
  2. Kekuasaan
  3. Pengambilan Keputusan
  4. Kebijakan Umum
  5. Distribusi

Strategi berasal dari bahasa Yunani STRATEGIA yang diartikan sebagai “THE ART OF THE GENERAL” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.Karl von Clausewitz.(1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang pengguna pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.Politik Nasional : Kebijakan umum dan pengambilan kebijakkan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam system menejemen nasional yang berlandaskan ideology Pancasila,UUD 1945,Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan system kenegaraan menuru UUD 1945.Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintahan dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “Suprastruktur politik”.Lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),DPR,DPA,BPK dan MA.

Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik,ekonomi,social budaya maupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena :

1. Semakin tinggi kesadaran bermasyarakatan

2. Semakin terbukanya akal dan pikira

3. Semakin meningkatnya kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan kebutuhan hidup

4. Semakin meningkatnya kemmpuan untuk megatasi persoalan

5. Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap idea baru.

Stratifikasi politik nasional dalam Negara republic Indonesia :

1. Tingkat penentu kebijakkan puncak

2. Tingkat kebijakkan umum

3. Tingkat penentuan kebijakkan khusus

4. Tingkat penentuan kebijakkan teknis

5. Dua macam kekuasaan dalam pembuatan aturan daerah yaiti : wewenang penentuan pelaksaan kebijakkan pemerintah dan Kepala daerah berwenag mengeluarkan kebijakkan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD.

Politik pembangunan seagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai,struktur dan proses.Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi,daya guna, dan hasil guna sebesar mungki dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional,karena itu kita memerlukan system manajemen nasional.Sisem majemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan,pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan.Sistem majemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan ketertiban social,politik dan administrasi.

  1. Makna Pembangunan Nasional

Merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan

  1. Manejemen Nasional

Sebuah system sehingga lebih tepat jika menggunakan istilah “SISTEM MANEJEMEN NASIONAL”

Otonomi Daerah

Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah.

Dengan ditetapkannya UU No. 22 tahun 1999, secara legal formal UU itu menggantikan UU No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan daerah dan UU No. 5 tahu 1979 tentang Pemerintahan Desa.

Perbedaan Undang-Undang yang Lama dengan yang baru ialah :

1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking)

2. Undang-undang yang baru, tiitk pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking).

Kewenangan Daerah

Dengan berlakunya UU No.22 tahun 1999 tntang otonomi daerah,daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas.

Implementasi Politik dan Strategi Nasional yang Mencakup Bidang-bidang Pembangunan Nasional

1. Visi dan Misi GBHN 1999-2004

2. Implementasi Polstranas di Bidang Hukum

3. Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi

4. Implementasi Polstranas di Bidang Politik

a. Politik Dalam Negeri

b. Politik Luar Negeri

c. Penyelenggaraan Negara

d. Komunikasi,Informasi dan Media massa

e. Agama

f. Pendidikan

5. Implementasi di Bidang Sosial dan Budaya

a. Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

b. Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata

c. Kedudukan dan Peranan Perempuan

d. Pemuda dan Olahraga

e. Pembangunan Daerah

f. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

6. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan

a. Kaidah Pelaksanaan

b. Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional

bab III

1">

Bab III

  1. Latar Belakang
  2. Pokok-pokok pikiran
    1. Manusia Berbudaya

Manusia yang berbudaya akan selalu mengadakan hubungan :

a. dengan Tuhan, disebut Agama.

b. Dengan cita-cita, disebut ideology.

c. Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut Politik.

d. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekonomi.

e. Dengan manusia, disebut Sosial.

f. Dengan rasa keindahan, disebut Seni/Budaya.

g. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan

h. Dengan rasa Aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.

    1. Tujuan Nasional, falsafah bangsa, dan Ideologi Negara

Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan Nasional karena suatu organisasi, apa pun bentuknya, akan berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.

Falsafah dan ideolagi juga menjadi pokok pikiran.

  1. Pengertian Ketahanan nasional Indonesia

Adapun pengertian baku yang diperlukan adalah:

Ketahan nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional adalah kondisi ketahahan Nasional yang harus diwujudkan.

  1. Pengertian Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia

Konsepsi Ketahanan nasional (Tannas) adalah konsepsi pengembangan kekuataan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara.

  1. Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas Indonesia
    1. Hakikat Ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuataan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam mencapi tujuan nasional.
    2. Hakikat konsepsi Katahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi, dan selaras.

  1. Asas-asas Tannas Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari:

    1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
    2. Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh Terpadu
    3. Asas Mawas ke dalam dan Mawas ke luar
    4. Asas Kekeluargaan

  1. Sifat Ketahahan Nasional Indoneisa

Ketahahan Nasional memilki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asasnya, yaitu:

    1. Mandiri
    2. Dinamis
    3. Wibawa
    4. Konsultasi dan Kerjasama

  1. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan bernegara

Konsepsi Ketahahan Nasional akan menyangkut hubunganantaraspek yang mendukung kehidupan, yaitu:

    1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
    2. Aspek yang berkaitan dengan social bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan keamanan

* Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberika motivasi.

Secara teoretis, suatu ideology bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.]

A.Ideologi Dunia

1. Liberalisme

2. Komunisme

3. Paham Agama

B. Ideologi Pancasila

Sila-sila Pancasila:

a..Ketuhanan Tang Maha Esa

b.Kemanusian Yang Adil dan Beradap

c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

C. Ketahanan pada Aspek Ideologi

1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi

2. Pembinan Ketahanan Ideologi

* Pengaruh aspek Politik

a. Politik secara umum

politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan

(pemerintah) dan atau policy yang berarti kebijaksanaan.

b. Politik di Indonesia

Politik di Indonesia, yang harus dilihat dalam konteks ketahanan nasional,

meliputi dua bagian utama, yaitu: politik dalam negeri dan politik luar

negeri.

*.Pengaruh aspek Ekonomi

a. Perekonomian secara Umum

perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi,

distribusi,

secara konsumsi barang dan jasa dengan usha untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

b. Perekonomian Indonesia

c. Ketahanan pada aspek Ekonomi

*. Pengaruh aspek Sosial Budaya

a. Struktur Sosial di Indonesia

b. Kondisi Budaya di Indonesia

BAB II WAWASAN NUSANTARA

ument">

BAB II

WAWASAN NUSANTARA

A. wawasan Nasional Suatu Bangsa

Dalam mewujudkan aspirasi da perjuangan, satu bangsa perlu memperhatikan tiga factor utama:

  1. bumi atau ruangan di mana bangsa itu hidup.
  2. jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya.
  3. Lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional termasuk local san propinsional), regional, serta global.

B. Teori-Teori Kekuasaan

Wawasan nasional suatu bangsa di bentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolotik yang dianutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolotuik diuraikan serbagai berikut :
1. paham-paham Kekuasaan

Teori-teori yang dapat mendukung rumusan tersebut antara lain :

a. Paham Machiavelli (Abad XVII)

b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)

c. Paham Jenderal Clausewitz (Abad XVIII)

d. Paham Feurbach dan Hegel.

e. Paham lenini (Abad XIX)

f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney

2. Teori-teori Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata “geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbanagan dasar dalam menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.

Bebarapa pendapat dari pakar-pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut:

a. pandangan ajaran Fredericah Ratzel.

Pada abad ke-19, Federich Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi politik sebagai hasil penelitiannya iang ilmiah dan universal. Pokok-pokok ajaran F> Ratzel adalah sebagai berikut :
1) Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan Negara dapat diananlogikan dengan pertumbuhan

organisme yang memerlukan ruang lingkup, melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.

2) Negara identik denagn suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti

kekuatan.

3) Suatu Bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari

hukum alam.

4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber daya

alam.

b. Pandangan Ajaran Rudolf Kijellen